Di negeri kita, padi sawah ditanam dengan memakai benih yang disemaikan lebih dahulu. Menanam padi dengan mempergunakan persemaian ternyata memang lebih banyak memberikan keuntungan daripada kerugian. Apabila benih disemaikan lebih dahulu, maka perawatan tanaman yang masih kecil yang banyak memakan waktu, ketelitian, dan kesabaran itu dapat dipusatkan di bidang tanah yang tidak begitu luas, yaitu di persemaian yang luasnya kira-kira 1/20 dari luas tanah yang akan ditanami, sehingga perawatan mudah untuk dilakukan.
Bandingkan dengan apabila benih langsung ditanam di sawah, maka pemeliharaan tanaman yang masih kecil itu dari saat benih ditaburkan sampai tanaman berumur 25 hari berlangsung pada bidang tanah yang luas sekali. Soal-soal seperti penjagaan jangan sampai benih hanyut oleh air hujan, atau habis dimakan oleh burung, menyiang rumput-rumputan yang biasanya pada tanah yang lembab cepat tumbuhnya, pemberantasan hama putih yang sering kali menyerang tanaman padi yang masih muda, akan banyak meminta tenaga dan pikiran si pertani.

Persemaian harus disiapkan sebaik-baiknya, agar diperoleh bibit yang baik sehingga pertumbuhan pertanaman di sawah-sawah pun akan baik.

1.    Syarat-syarat persemaian:
a.       Tanahnya harus subur.
b.      Tidak terlindung, sehingga bibit dapat memanfaatkan sinar matahari sebaik-baiknya.
c.       Dekat sumber pengairan.
d.      Mudah untuk diamati.
Luas persemaian yang diperlukan kira-kira 1/20 dari areal sawah yang akan ditanami. Penggarapan tanah untuk persemaian dimulai kira-kira sebulan sebelum tanam-pindah. Tanah dibajak, kemudian digaru sehingga melumpur dengan baik. Dalamnya pengolahan kurang lebih + 15-20cm. Lalu dibuatlah bedengan dengan ukuran:
Tinggi        : 20cm.
Lebar        : + 120cm.
Panjang     : 500-600cm, hendaknya jangan lebih.
Di antara dibuat selokan selebar 30cm untuk memudahkan:
·        Penaburan benih.
·        Pemupukan.
·        Penyemprotan hama.
·        Pengairan.
·        Penyiangan.
·        Pencabutan bibit.

2.   Mempersiapkan Bibit
A.  Cara Memilih Bibit
Masukkan benih ke dalam air yang dicampur dengan abu dapur, campurannya boleh menurut perbandingan 1 bagian abu dan 10 atau 12 bagian air. Kemudian benih diaduk.
Benih yang melayang dan mengapung dalam air abu itu dipisahkan dan dibuang, sedangkan yang mengendap, itulah yang bermutu. Wujudnya benar-benar bernas dan bagus untuk disebarkan.
B.  Pemeriksaan Tenaga Tumbuh
Sebaiknya benih yang akan disemaikan, diperiksa dulu tenaga tumbuhnya, dengan cara mengambil contoh benih sebanyak 10m butir.
Benih itu diletakkan di atas pasir basah dalam piring tanah. Perlu dijaga agar jangan sampai kekeringan dan setelah 5-7 hari dihitung gabah-gabah yang berkecambah. Kalau diketahui ada 80%, itu menunjukkan bahwa benih itu cukup baik.
Jika masih merupakan bulir, hendaklah diirik, kemudian ditampi sebersih-bersihnya. Dan sebelum diuji bernas dan daya tumbuhnya, gabah tersebut perlu dijemur setengah hari. Maksudnya untuk mematikan telur-telur hama yang melekat pada kulit gabah.
3.    Perendaman Gabah
Tujuannya untuk memberikan keleluasaan pada gabah untuk menghisap air secukupnya. Gabah dimasukkan ke dalam karung goni, kemudian karung itu direndam semalam dalam air, sebaiknya di dalam air mengalir. Keesokan harinya karung itu diangkat lalu dibiarkan sebentar sampai airnya berhenti menetes.
4.    Pemeraman Gabah
Tujuannya adalah agar gabah-gabah mengecambah sebelum disemai. Keuntungannya bila tenggelam ke dalam lumpur, pembusukan dapat dihindarkan. Keuntungan lain dari perlakuan ini adalah akan diperolehnya bibit yang merata pertumbuhannya. Supaya biji lekas tumbuh perlu disiram-siram.
Sebagian gabah akan berkecambah sepanjang 1-2mm biasanya sesudah 2 malam. Kecambah yang demikian adalah yang paling baik untuk disemai, karena kecambah yang lebih panjang menyulitkan penaburan benih. Akarnya akan berkait-kaitan satu sama lain dan dapat putus.
5.    Penaburan Benih
Untuk keseragaman pertumbuhan bibit, taburkanlah benih merata di atas bedengan. Pada tiap-tiap meter persegi persemaian ditabur + 75gr gabah. Penaburan gabah yang terlalu rapat di persemaian akan mengakibatkan pertumbuhan bibit kurang baik. Gabah ditabur rata-rata mulai dari tepi hingga ke bagian-bagian yang kosong, sehingga gabah benar-benar merata di seluruh bedengan. Dengan papan gabah ditekan sehingga sedikit masuk ke dalam lumpur untuk menghindari serangan burung. Bila diperkirakan akan turun hujan lebat, maka untuk menghindari pukulan-pukulan air hujan dan hanyutnya gabah, persemaian diairi hingga terendam + 10cm.

ini sebagai contoh proses pencabutan bibit padi yang siap untuk ditanam 


Proses perontokan bulir padi dan pemisahannya dari jerami jelas tak bisa dilakukan cepat kalau hanya mengandalkan tenaga manual. Oleh karena itu, mesin ini sudah lama dimanfaatkan pemakaiannya semenjak diperkenalkan ke petani nusantara. Sangat cocok untuk usaha pertanian menengah atau skala besar yang disesuaikan lagi pada ukuran dan spesifikasi mesin. Mesin combine pada dasarnya menerapkan kerja yang efektif dan efisien. Sebetulnya merupakan bentuk pengalihan dari yang dulu menerapkan cara konvensional atau manual dan dalam mesin ini diolah secara mekanis. Cara operasional mesin ini pun tak lagi melibatkan tenaga manusia yang dulunya mesti digerakkan lagi menggunakan pedal.

Keuntungan Menggunakan Mesin Perontok Padi

  1. Mempercepat proses paska panen khususnya untuk membisahkan bulir gabah dan tangkai jerami.
  2. Hasil pemisahan yang bersih dan mulus, nyaris tanpa cacat.
  3. Menghemat tenaga karena tak perlu lagi melibatkan kerja tangan atau kaki manusia.
  4. Menghemat biaya karena tak perlu menyiapkan ongkos untuk pemisahan bulir gabah secara manual.
  5. Bentuknya praktis dan ukurannya bisa disesuaikan kebutuhan.


Jadi, pemakaian mesin perontok padi atau combine untuk paska panen sangatlah penting terutama jika memanen dalam jumlah besar. Jangkauan hasil kinerjanya pun sangat memuaskan. Mesin ini sangat mudah dibersihkan dan sangat jarang mengalami kendala apabila dirawat secara tepat. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan mesin ini pun wajar dan bisa dibilang sangat terjangkau karena jauh lebih rasional daripada mengolah secara manual.









Komentar